Citarum Birru = Citarum Bersih Indah Rapih Resik dan Produktif

HOME

ICWRMIP - Sub. Component 2.3. Support Community and CSO
Driven Initiatives for Improved Water Supply and Sanitation

MENGENAL ICWRMIP SC 2.3.

I. Ringkasan
    Program ICWRMIP Sub Komponen 2.3. merupakan "Dukungan Prakarsa Masyarakat dan LSM untuk Perbaikan Air Minum dan Sanitasi" adalah salah satu program multi sektor yang berkaitan dengan pengelolaan Sumber daya air yang dibiayai melalui pinjaman dari ADB dan APBN serta kontribusi masyarakat, bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mengurai jumlah penderita penyakit yang diakibatkan oleh air dan sanitasi yang buruk pada masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Citarum dan Saluran Tarum Barat (STB) melalui peningkatan penyediaan air bersih, sanitasi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka penyakit yang ditularkan melalui air dan lingkungan.
    Program ini mencakup aliran sungai paling strategis di Indonesia, dengan jumlah penduduk 28 juta. Dua pusat kota yang paling penting adalah Jakarta (jumlah penduduk 13.2 juta) dan Bandung (4.0 juta) baik yang terletak didalam atau yang bergantung pada aliran sungai yang lebih rendah-khususnya di bagian hilir dari kanal Tarum Barat, memiliki masalah kualitas air yang mendesak. Ini disebabkan oleh limbah rumah tangga, limbah industri dan limbah padat di sepanjang bantaran sungai di Kanal Tarum Barat, mempunyai kecendurangan yang tinggi terhadap penyakit air dan udara, khususnya untuk anak-anak dan wanita.

II. Latar Belakang
     Masyarakat pedesaan/keluarahan yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Citarum dan Saluran Tarum Barat memiliki kondisi yang sama dalam hal kekurangan fasilitas penyediaan sarana air minum yang aman dan sanitasi. Banyak  dari mereka yang mengandalkan Sungai Citarum untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Sementara kualitas air dari Sungai Citarum sendiri sudah sangat tercemar oleh pencemaran dari berbagai sektor. Hal ini sangat berpengaruh terhadap tinggat kesehatan masyarakat khususnya yang berkaitan dengan penyakit yang berhubungan dengan air dan lingkungan.
    Untuk memulihkan dan membangaun Sungai Citarum secara terpadu, pemerintah Indonesia bekerja sama Asian Development Bank (ADB) serta para pemangku kepentingan (akademisi, LSM, kalangan usaha dan masyarakat) mempersiapkan program pemulihan yang dinamakan Integrated Citarum Water Resources Management Investment Program (ICWRMIP) atau Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Wilayah Sungai Citarum . Tujuannya adalah untuk bersama-sama secara partisipatif mengelola dan menangani permasalah di wilayah Sungai Citarum dengan visi : Pemerintah dan masyarakat bekerja demi terciptanya sungai yang bersih, sehat dan produktif, serta membawa  manfaat berkesinambungan bagi seluruh masyarakat di wilayah Sungai Citarum.
     ICWRMIP Sub Component 2.3 akan melakukan pendekatan berbasis masyarakat, sesuai dengan proses yang dikembangkan menurut proyek WSLIC-II, CWSH dan PAMSIMAS yang sedang berjalan, dan mengunakan sumber NGOs dan CBOs yang aktif dilapangan.
Tahap pertama kegiatan ICWRMIP Sub Component 2.3 dilaksanakan sejak periode 2011/2012 meliputi 2 kabupaten yaitu ; Kab. Karawang dan Kab. Bekasi serta satu kota yaitu; kota Bekasi, dengan 15 desa sasaran. Kegiatan ini dilaksanakan melalui dukungan beberapa konsultan dibawah Mott Macdonald & Associated, untuk memberi service kepada Kementerian Kesehatan selaku PIU dari ICWRMIP Sub Component 2.3, yang dimobilisasi pada Desember 2011. Kegiatan ICWRMIP SC.2.3 ini masih berlanjut hingga periode 2013/2014 yang mencakup 10 desa lokasi kegiatan yang tersebar di 3 kabupaten, yaitu 4 dese Kab. Bekasi 4 desa Kab. karawang dan 2 desa Kab. bandung, atas dukungan koordinasi Kementerian Kesehatan selaku PIU dari ICWRMIP Sub Component 2.3, yang mempercayakan kepada PT. Infratama Yakti dan Joint venture PT. Surya Abadi selakau konsultan pelaksana, yang telah dimobilisasi pada bulan April 2013.

III. Maksud dan Tujuan
      Tujuan utama dari progam ini adalah meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi penyakit yang berbasis air dan udara pada masyarakat di tepi pantai di sepanjangan Kanal Tarum Barat, dengan meningkatkan penyediaan air dan sanitasi.

 Manfaat utama dari proyek ini adalah :
  • Mengurangi kemiskinan dan menambah manfaat kesehatan di daerah kumuh;
  • meningkatkan pemberdayaan masyarakat;
  • memperkuat kapasitas pemerintah daerah